Tradisi Ilmiah adalah suatu tradisi yang ideal yang perlu kita bangun, kita pelihara dan kita kembangkan dalam keseharian kita, baik atas diri kita sendiri maupun nantinya dapat disalurkan ke orang lain. Penulis mencoba mengutip beberapa tradisi keilmuan yang ditulis oleh M. Anis Mata dalam salah satu bukunya yang cukup diminati oleh penulis. M. Anis Mata adalah penulis yang mampu menyajikan buah pemikirannya secara sederhana, segar dan penuh makna.
Beliau mengungkapkan bahwa tradisi-tradisi keilmuan yang perlu dikembangkan diantaranya, adalah sebagai berikut:
- Bekerja dan berbicara berdasarkan ilmu pengetahuan.
- Tidak bersikap apriori dan tidak memberikan penilaian terhadap sesuatu sebelum mengetahuinya dengan baik dan akurat.
- Selalu membandingkan pendapatnya dengan pendapat kedua dan ketiga sebelum menyimpulkan atau mengambil keputusan.
- Mendengar lebih banyak daripada berbicara
- Gembar membaca dan secara sadar menyediakan waktu khusus untuk itu
- Lebih banyak diam dan menikmati saat-saat perenungan dalam kesenderian
- Selalu mendekati permasalahan secara komprehensif, integral, objektif dan proporsional
- Gemar berdiskusi dan proaktif mengembangkan wacana dan ide-ide, tapi tidak suka berdebat kusir
- Berorientasi pada kebenaran dalam diskusi bukan kemenangan
- Berusaha mempertahankan sikap dingin dalam bereaksi terhadap sesuatu dan tidak bersikap emosional dan meledak-ledak
- Berpikir sistematis dan bericara secara teratur
- Tidak pernah merasa berilmu secara permanent karena selalu ingin belajar
- Menyenangi hal-hal baru dan menikmati tantangan serta perubahan
- Rendah hati dan bersedia menerima kesalahan
- Lapang dada dan toleran dalam perbedaan
- Memikirkan ulang gagasannya sendiri atau gagasan orang lain dan senantiasa menguji kebenaran.
- Selalu melahirkan gagasan-gagasan baru yang produktif
Inilah diantara beberapa tradisi ilmiah yang dikemukakan oleh M. Anis Matta. Tentu saja semunya ini cukup ideal untuk diterapkan, dan bagi kebanyakan orang adalah suatu hal yang mustahil. Tetapi orang yang memiliki pemikiran dan jiwa yang besar, akan menjadian ini sebagai indikator untuk terus merekontruksi diri secara berkesinambungan dan secara gradual (Bertahap).
Modalnya adalah cita-cita dan keinginan yang besar disertai dengan tekad dan konsistensi yang kuat didalam diri untuk merealisasikannya. (Wallahu a'lam bishowab)..
Modalnya adalah cita-cita dan keinginan yang besar disertai dengan tekad dan konsistensi yang kuat didalam diri untuk merealisasikannya. (Wallahu a'lam bishowab)..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar